Asma Remaja

Standar

Asma merupakan penyakit yang sering diderita oleh anak dan remaja di berbagai belahan dunia. Asma adalah inflamasi kronik pada saluran napas yang muncul secara episodik. Gejala episodik yang sering muncul pada penderita asma yaitu batuk, sesak napas, mengi, rasa berat di dada saat beraktifitas, dan berbagai macam gejala yang muncul karena perubahan cuaca.

Asma dapat dikategorikan ringan dan tidak mengganggu aktifitas, tetapi bisa juga dikategorikan berat jika sudah mengganggu saat beraktifitas yang dinilai dari sebelum memperoleh pengobatan. Faktor penyebab terjadinya asma pada remaja menurut Danansuriya dkk (2015) disebabkan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik dalam hal ini yang berperan adalah genetik asma, alergik, hiperaktiviti bronkus, jenis kelamin dan ras. Sedangkan faktor lingkungan bisa disebabkan karena sensitisasi bahan lingkungaan kerja, alergen, asap rokok, polusi udara, diet, dan status sosioekonomi.

Anak dan remaja (usia 5-17 tahun) merupakan kelompok pasien asma yang sering dirawat di Rumah Sakit (Dowdell Eb, et al. 2011). Hasil penelitian Potter M. et al (2012 vol. 109 No 6: 408-411) diketahui bahwa ada hubungan antara kegemukan pada masa kecil dan asma yang diderita saat dewasa muda atau remaja. Anak laki-laki maupun perempuan yang mengalami kegemukan pada usia 6-8 tahun beresiko untuk mengalami asma pada usia 18-20 tahun.

Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga berkaitan dengan kelompok remaja yang menderita asma dibandingkan kelompok remaja tanpa asma (Dowdell Eb, et al. 2011). Orang tua dalam hal ini berperan untuk mengatur kebiasaan para remaja dengan asma selama dirumah dengan meniadakan rokok, alkohol, dan pencetus asma lainnya. Orang tua, teman sebaya, dan remaja dengan asma membutuhkan taambahan pendidikan kesehatan untuk mengurangi dan mengantisipasi faktor-faktor yang manjadi pencetus asma dengan mengatur lingkungan sekitar.

Satu tanggapan »

Tinggalkan komentar